Tuesday, November 4, 2014

ABC#002


Salam 12 Muharam 1436H sahabat-sahabat yang dikasihi ALLAH. Semoga hari RABU yang penuh berkat dan kasih sayangNYA Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ini, segala urusan kalian dipermudahkanNYa sokmo.

FIKIR,
JANGAN KHUATIR

Jika ditanya bila kau akan BAHAGIA?
Jawabnya, HARI INI
Tidak ada ESOK bagi mereka yang mengabaikan HARI INI!

Tugas kita sebagai khalifah di muka bumi ini bukanlah melihat apa yang terletak jauh dan masih kabur di hadapan, tetapi bertindak dengan apa yang ada dalam genggaman.

Yesterday Ended Last Night!

Setiap hari adalah penghidupan baru kepada orang yang bijak.
Belajarlah melupakan kelmarin, usah khuatirkan HARI ESOK dan berfikir serta bekerjalah untuk HARI INI.
Katakan pada diri, seolah-olah tiada esok bagimu.
Lalu dengan rasa itulah kita bekerja tanpa bertangguh-tangguh.
Tidak ada HARI ESOK, tidak ada kata TANGGUH.
Itulah semangat para sahabat Rasulullah s.a.w.

Terimalah REALITI walaupun itu menyakitkan.
Menangislah sepuas-puasnya hingga apabila terasa kesedihan sudah dipuncaknya.
Namun selepas itu, alirkan peluh untuk memperbaiki atau mengubati REALITI yang menyakitkan itu.

Hidup adalah perubahan yang tidak henti-henti.
Jangan cuba mengawalnya!
Kita tidak tahu qada' qadar ALLAH.
Itu rahsia dalam rahsia-NYA.
Apa yang kita tahu ialah apa yang telah terjadi.
Apa yang telah terjadi HARI INI, bukan apa yang akan terjadi ESOK.
Jadi jangan cuba ambil tempat DIA, untuk menebak masa depan atau memadam masa silam.
Kita hanya hamba...hamba yang ilmunya sebatas HARI INI.

TODAY is the DAY!

Kenapa cemarkan peluang HARI INI hanya dengan cuba menyelesaikan masa depan yang berubah-ubah?
Siapa dapat menekanya?
Mereka yang suka bertangguh bererti merisaukan MASA DEPAN.
Jangan hancurkan potensi HARI INI hanya kerana kekesalan masa lalu dan kebimbangan masa akan datang.
Apabila bangun pagi, ucapkanlah ALHAMDULILLAH...
Sentiasalah berfikir untuk berkhidmat buat orang lain.

Sekalipun kita tidak mendapat semua yang kita inginkan tetapi cubalah berSYUKUR.
Rasulullah s.a.w. telah mengingatkan, barang siapa yang tidak bersyukur dengan yang sedikit pasti tidak akan bersyukur dengan yang banyak.
Jadi bersyukurlah dengan satu hari yang telah diberikanNYA sekarang, agar diberikanNYA kejayaan yang lebih besar pada hari-hari mendatang.

MANFAATKANLAH HARI INI!

Hari ESOK?
Fikirkan tapi jangan sekali-kali khuatir.
Bingkas dan bangunlah.
Lihatlah betapa indahnya HARI INI...

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
INDAHNYA HARI INI...

Ya Hannan
Denai hijau, langit biru, gunung kelabu
bukanlah sekadar bingkai satu pemandangan
yang mensuratkan sebuah keindahan
tapi potret hakiki menyerlahkan kebenaran
cermin alam yang mewajahkan kewujudan TUHAN

Denai, langit dan gunung
adalah satu cubitan kasih pada satu kealpaan
pada limpahan nikmat selaut indah
ke mana titisnya munajat seraut sembah?
sekian lama melihat alam penuh teratur
mengapa HATI EMAS ini masih buta alpa bersyukur?

Denai, langit dan gunung
adalah pantulan lambang biasan tamsilan
gunung...bagai pasak teguh kemurniaan Iman
langit...hamparan saujana kelapangan Islam
denai...lembah subur kelembutan Ihsan
adalah citra di kanvas HATI EMAS rasa kehambaan

Ketika sunyi berwacanalah diri di dalam diri
YA HANNAN, teguhkanlah Imanku
seteguh gunung itu...
YA MANNAN, lapangkanlah Islamku
selapang langit biru...
dan lembutkanlah Ihsanku
selembut rumput di denai itu
nescaya bertamulah diri yang hakiki
di kamar HATI EMAS ini yang kenal ILAHI

Ya ALLAH...
tika gagah-MU bercermin alam sepenuh
terasa lemahku mencengkam diri seluruh
dan kolam HATI EMAS-ku takkan selamanya keruh!

Syukur ALHAMDULILLAH...
HARI INI begitu I.N.D.A.H!

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

THE CALL TO SUCCESS...

When a friend, a relative or an acquaintance invites us to their house or to a social gathering, we usually tend to respond in two ways. Either we graciously accept their invitation or we politely refuse because we simple have other commitments. It also often happens that when we respond in the latter manner, we tend to feel bad while turning down an invite. Imagine a situation where your friend invites you over for lunch. You decline the invitation but he or she invites you again in the next day. Clearly, the friend is interested in spending time with you because he or she must really like you. You decline again. The next day, your friend invites you once more for lunch. You will respond in either two ways. You will feel bad and finally accept the invitation or you will turn it down once more. After having his or her invitation rejected the third time, the friend will stop inviting you because fortunately or unfortunately he will realize that you are not interested.

Hayya 'alal Falah, Hayya 'alal Falah!
COME TO SUCCESS, COME TO SUCCESS!    

A call. An invite. A call that we have always heard, continue to hear and will always hear five times a day till the Last day. It is an invitation that we casually turn down without even feeling the slightest guilt. Yet, no matter how many times we reject this call, we will receive this invite multiple times in the same day, till we cease to exist. The Caller, the Invitee, must really LOVE us to NEVER GIVE UP calling us to HIM. But what kind of humans are we?
Ignorant and rude, rejecting one call after another. How unlucky we are! This isn't an invitation to a pretty social gathering or a lunch. It is the ultimate invitation to real success. While we spend our live running after people whom we want to impress for a promotion, a salary raise, friendship or other personal gains, we have one friend who wants us to come to real success. It is the success that outweighs all other worldly successes. But in our foolishness, we simply reject the call to real success, the success that will save us from calamity and failure. We reject this invitation from a friend who will never fail us, never leave us and in fact, will give us more than we could ever ask for. We reject the invitation to REAL SUCCESS.  

Sumber:
Perkahwinan...Antara Cinta dan Tanggungjawab| Di Mana DIA di Hatiku?| Pahrol Mohd Juoi

=====
Menulislah sesuatu dengan niat yang ikhlas kerana ALLAH.
Walaupun kita rasa orang tidak berminat untuk membacanya tapi yakin dalam sejuta manusia pasti ada seorang yang membacanya dan sudah cukup beruntung andai seseorang itu ALLAH ketukkan pintu HATI EMAS-nya dengan penulisan kita...

No comments:

Post a Comment